News Malinau – Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, bersiap menyambut Festival Irau Malinau 2025, pesta rakyat tahunan yang selalu dinantikan oleh masyarakat dan wisatawan. Tahun ini, perayaan yang bertajuk “Irau untuk Semua, Bersatu dalam Keberagaman” dijadwalkan berlangsung pada 20–26 Oktober 2025 di Lapangan Pro Sehat Malinau.

Pemerintah Kabupaten Malinau memastikan, penyelenggaraan festival budaya ini akan berlangsung lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya. Selain menghadirkan beragam kegiatan budaya, Irau 2025 juga akan dimeriahkan oleh sejumlah artis nasional, menjadikannya salah satu agenda pariwisata unggulan Kalimantan Utara tahun ini.
Baca Juga : Mutasi Polres Malinau, Pergantian Wakapolres dan Kasat Resnarkoba
Festival Budaya dan Parade Adat Nusantara
Kepala Dinas Pariwisata Malinau, Agus Taufik, menjelaskan bahwa Festival Irau bukan sekadar hiburan, melainkan juga ajang untuk memperkuat identitas budaya masyarakat Dayak serta mempererat kebersamaan antar-etnis di wilayah perbatasan.
“Irau adalah simbol persaudaraan dan kebersamaan. Kami mengundang seluruh masyarakat, baik lokal maupun luar daerah, untuk datang menikmati keindahan budaya Malinau,” ujar Agus, Senin (7/10/2025).
Rangkaian acara akan dimulai dengan parade budaya Nusantara, yang menampilkan kostum tradisional dari berbagai suku di Kalimantan dan daerah lain di Indonesia. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati pameran kuliner khas Dayak, lomba tari tradisional, hingga pertunjukan musik etnik modern.
Artis Nasional dan UMKM Lokal Siap Meriahkan
Salah satu daya tarik utama Irau Malinau 2025 adalah kehadiran artis-artis nasional populer. Berdasarkan jadwal sementara, sejumlah nama besar seperti Judika, Fatin Shidqia, dan Kotak Band akan tampil menghibur masyarakat Malinau di malam puncak festival.
“Kami ingin menghadirkan hiburan yang inklusif, dari kesenian daerah hingga musik nasional. Dengan begitu, masyarakat dari berbagai kalangan bisa menikmati suasana pesta rakyat ini,” tambah Agus.
Selain hiburan, pemerintah daerah juga memfasilitasi ratusan pelaku UMKM lokal untuk memamerkan produk unggulan seperti tenun khas Malinau, kerajinan tangan rotan, madu hutan, dan kuliner tradisional.
“Kami berharap event ini menjadi wadah promosi ekonomi kreatif masyarakat, sekaligus menarik wisatawan untuk datang ke Malinau,” ujar Bupati Malinau Wempi W. Mawa dalam keterangan terpisah.
Dampak Positif untuk Pariwisata dan Ekonomi Lokal
Festival Irau dikenal luas sebagai magnet wisata yang mampu mendongkrak ekonomi daerah. Tahun lalu, jumlah pengunjung mencapai lebih dari 25 ribu orang, termasuk wisatawan dari Malaysia dan Brunei Darussalam.
Pemerintah daerah menargetkan angka kunjungan tahun ini meningkat hingga 30 persen, seiring dengan promosi digital dan dukungan berbagai komunitas pariwisata di Kalimantan Utara.
Selain menjadi ajang hiburan, Irau juga diharapkan menjadi momen persatuan antarwarga lintas suku dan agama, sejalan dengan semangat “Malinau Rumah Kita Semua.”
“Kemeriahan Irau tidak hanya soal hiburan, tapi juga memperkuat semangat toleransi dan kebanggaan terhadap budaya lokal,” tutup Bupati Wempi.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan masyarakat, Irau Malinau 2025 dipastikan akan menjadi perayaan budaya paling spektakuler di Kalimantan Utara tahun ini.