,

Blasting Batu Raksasa di Sungai Bahau Malinau, Tim Gabungan Targetkan 7 Meter

by -868 Views

News Malinau – Sungai Bahau di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, merupakan jalur vital bagi transportasi air masyarakat di pedalaman. Namun sejak terjadi serangkaian longsor di kawasan Giram Baru, aliran sungai terhambat oleh material batu raksasa yang menutup sebagian badan sungai. Kondisi ini membuat akses 15 desa di pedalaman terganggu, distribusi logistik terhambat, bahkan harga kebutuhan pokok melonjak.

Tim Gabungan Tangani Batu Raksasa di Jalur Sungai Bahau Malinau, Sasaran  Blasting Capai 7 Meter - Tribunkaltara.com
Blasting Batu Raksasa di Sungai Bahau Malinau, Tim Gabungan Targetkan 7 Meter

Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemerintah Kabupaten Malinau bersama TNI, BPBD, dan sejumlah instansi teknis membentuk tim gabungan guna melakukan penanganan darurat.

Baca Juga : Panggung Permanen jadi Pembeda Persiapan Irau Malinau Kaltara ke-11, Sarana UMKM Dilengkapi

Sasaran Blasting Capai 7 Meter

Setelah dilakukan survei lapangan, tim memutuskan metode blasting atau peledakan terukur menjadi solusi utama. Batu yang ukurannya diperkirakan puluhan ton itu tidak memungkinkan dipindahkan dengan alat berat biasa karena posisinya berada di jalur sungai dengan arus cukup deras.

Target peledakan ditetapkan mencapai 7 meter, baik secara kedalaman maupun radius daya hancur. Dengan sasaran ini, diharapkan batu dapat dipecah menjadi ukuran kecil sehingga mudah hanyut terbawa arus atau dikeluarkan menggunakan peralatan.

Pelaksanaan blasting akan dikoordinasikan dengan tim ahli peledakan dari TNI Zeni Tempur, dengan standar keamanan ketat.


Dampak Positif Bagi Masyarakat

Langkah peledakan ini diharapkan membawa dampak langsung bagi masyarakat pedalaman Malinau, antara lain:

  • Akses transportasi air kembali lancar sehingga distribusi bahan makanan, BBM, dan barang kebutuhan pokok dapat kembali normal.

  • Mengurangi risiko longsor susulan yang sebelumnya mengancam akibat penumpukan material di badan sungai.

  • Meningkatkan stabilitas ekonomi lokal, terutama harga bahan pangan yang sempat melambung akibat sulitnya jalur distribusi.


Tantangan Lapangan

Meski menjadi solusi permanen, pelaksanaan blasting tidak lepas dari tantangan. Medan yang sulit, curah hujan tinggi, serta derasnya arus sungai membuat pengerjaan harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Selain itu, perlu ada pengawasan dampak lingkungan agar peledakan tidak menimbulkan kerusakan ekosistem sungai.

Tim gabungan telah menyiapkan zona aman, melakukan sosialisasi kepada warga sekitar, serta menetapkan waktu pelaksanaan saat kondisi cuaca relatif stabil.


Kesimpulan

Upaya blasting batu raksasa di Sungai Bahau Malinau dengan sasaran hingga 7 meter menjadi langkah krusial dalam memulihkan jalur transportasi air yang vital bagi masyarakat pedalaman. Meski tantangan cukup besar, sinergi antara pemerintah daerah, TNI, BPBD, dan masyarakat menjadi modal utama agar operasi berjalan sukses. Jika blasting berjalan lancar, akses 15 desa yang selama ini terisolasi dapat kembali terbuka, dan kehidupan ekonomi warga bisa pulih.

BRIMO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.