News Malinau – Pemerintah Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, resmi meluncurkan program makan bergizi gratis bagi pelajar di wilayahnya. Program ini menyasar 2.140 siswa di tahap awal, dengan alokasi anggaran mencapai Rp21,4 juta per hari.

Program inovatif ini menjadi bagian dari upaya Pemkab Malinau untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak-anak usia dini, sekaligus sebagai strategi mendukung pembelajaran yang lebih optimal di sekolah.
Baca Juga : Menguasai Bahasa Inggris dengan Percaya Diri dan Menyenangkan di Bimbel Galaxy Malinau
Sasar PAUD dan SD di 4 Kecamatan
Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, menyampaikan bahwa program ini dimulai dari empat kecamatan yakni Malinau Kota, Mentarang, Tanjung Palas, dan Malinau Selatan. Jumlah siswa penerima manfaat pada tahap awal terdiri dari anak-anak PAUD dan SD, yang dinilai sangat membutuhkan dukungan asupan gizi harian.
“Ini adalah bentuk komitmen kami terhadap pembangunan sumber daya manusia. Anak-anak yang sehat dan cukup gizi akan tumbuh cerdas dan menjadi generasi unggul,” jelas Wempi, Selasa (5/8/2025).
Rp10.000 per Siswa per Hari
Setiap siswa yang menjadi sasaran program menerima makanan bergizi senilai Rp10.000 per hari, yang disiapkan oleh penyedia jasa katering lokal. Menu makanannya dirancang oleh tenaga gizi agar seimbang dan sesuai kebutuhan anak-anak.
Dengan jumlah penerima manfaat saat ini, Pemkab Malinau menggelontorkan sekitar Rp21,4 juta per hari, yang jika dikalkulasi mencapai lebih dari Rp400 juta per bulan.
Dorong UMKM Lokal Lewat Penyediaan Katering
Menariknya, program ini tak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal. Pemkab melibatkan pelaku UMKM katering setempat untuk menyuplai makanan setiap hari.
“Selain meningkatkan kesehatan anak-anak, kami juga ingin memberdayakan usaha mikro agar roda ekonomi di desa-desa ikut tumbuh,” tambah Wempi.
Monitoring Ketat Kualitas Makanan
Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan Malinau melakukan pengawasan ketat terhadap proses produksi makanan, mulai dari kebersihan, kandungan gizi, hingga pengemasan.
Pihak sekolah juga dilibatkan dalam proses distribusi dan evaluasi agar program berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.
Program Akan Diperluas Bertahap
Wempi menegaskan bahwa program makan gratis ini akan terus diperluas secara bertahap hingga mencakup seluruh wilayah dan jenjang pendidikan di Kabupaten Malinau.
“Target kita, semua anak sekolah dari PAUD hingga SMP bisa merasakan manfaat program ini secara merata,” ujarnya.
Bentuk Investasi Jangka Panjang untuk SDM
Pemerintah melihat program ini sebagai investasi jangka panjang untuk peningkatan kualitas generasi masa depan. Anak-anak yang mendapat asupan gizi cukup diyakini akan memiliki konsentrasi belajar lebih baik, minim sakit, dan tumbuh optimal.
Kolaborasi Semua Pihak Jadi Kunci
Suksesnya program ini, lanjut Wempi, bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan pelaku usaha lokal. Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga dan mendukung keberlangsungan program tersebut.
“Ini bukan sekadar makan gratis. Ini adalah langkah nyata membentuk masa depan Malinau yang lebih baik,” pungkasnya.