, ,

Pembangunan Jembatan Malinau–Binuang di Kaltara Segera Dimulai, Anggaran Rp150 Miliar Disetujui

by -61 Views

News Malinau — Kabar gembira datang bagi masyarakat Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Pemerintah telah menyetujui anggaran sebesar Rp150 miliar untuk pembangunan Jembatan Malinau–Binuang, proyek strategis yang diharapkan mampu memperlancar konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan.

Bakal Dikucurkan Rp150 Miliar dari Kemenkeu, Gubernur Target Bangun Jembatan  Malinau-Binuang Selesai 2026 - Borneo Indo Times
Pembangunan Jembatan Malinau–Binuang di Kaltara Segera Dimulai, Anggaran Rp150 Miliar Disetujui

Pembangunan jembatan ini akan dimulai pada akhir tahun 2025 dan dikerjakan secara bertahap selama dua tahun anggaran. Jembatan tersebut akan menghubungkan Kecamatan Malinau Kota dengan Kecamatan Mentarang Hulu, melalui jalur menuju Desa Binuang, yang selama ini hanya bisa diakses menggunakan perahu atau jalur darat yang cukup sulit dilalui saat musim hujan.

Baca Juga : Aksi Nekat 22 Pemuda Terjang Maut Demi Saksikan Irau Malinau

Bupati Malinau, Wempi W Mawa, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah provinsi dan pusat dalam merealisasikan proyek ini. “Ini adalah mimpi lama masyarakat yang akhirnya mulai terwujud. Jembatan ini akan membuka isolasi wilayah, mempercepat distribusi hasil pertanian dan perkebunan, serta mendukung mobilitas warga,” ujar Wempi, Jumat (18/10/2025).

Didanai APBD dan Dukungan Pusat

Pembangunan Jembatan Malinau–Binuang akan dibiayai melalui skema pendanaan bersama antara APBD Provinsi Kalimantan Utara dan APBN, dengan dukungan teknis dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kaltara, Ir. Andi Rahman, menjelaskan bahwa proyek ini telah masuk dalam daftar prioritas pembangunan infrastruktur strategis daerah tahun 2025–2027.

“Studi kelayakan dan desain teknis sudah rampung. Saat ini tinggal proses lelang pekerjaan fisik, dan targetnya ground breaking dapat dilakukan sebelum akhir tahun,” jelas Andi Rahman.

Jembatan sepanjang 280 meter dengan lebar 8 meter ini dirancang menggunakan struktur baja berkualitas tinggi, dilengkapi trotoar pejalan kaki, serta sistem penerangan jalan tenaga surya.

Manfaat Ekonomi dan Sosial

Selain mempercepat arus transportasi, keberadaan jembatan ini diyakini akan membawa dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, terutama di sektor pertanian, perdagangan, dan pariwisata.

Masyarakat Desa Binuang yang selama ini bergantung pada transportasi sungai mengaku sangat menantikan pembangunan tersebut. “Selama ini kalau mau ke kota, kami harus menyeberang sungai dengan perahu. Kalau jembatan sudah ada, hasil tani bisa cepat dijual ke pasar,” ujar Eka Yunita, salah satu warga Binuang.

Pemerintah daerah juga menargetkan kawasan sekitar jembatan akan dikembangkan menjadi sentra ekonomi baru, dengan rencana pembangunan pasar rakyat dan rest area di kedua sisi jembatan.

Diharapkan Selesai Tepat Waktu

Bupati Wempi menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau proses pembangunan agar berjalan tepat waktu dan sesuai spesifikasi. “Kami tidak ingin ada keterlambatan. Proyek ini harus selesai sesuai jadwal karena manfaatnya sangat besar bagi masyarakat,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Malinau juga meminta dukungan warga untuk menjaga keamanan dan kelancaran proyek selama proses konstruksi berlangsung.

“Dengan kerja sama semua pihak, kami yakin Jembatan Malinau–Binuang akan menjadi simbol kemajuan daerah dan penghubung harapan bagi masyarakat,” tutup Wempi.

BRIMO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.