, ,

Pemkab Malinau Harapkan Budaya Tradisional Jangan Sampai Punah

by -70 Views

News Malinau — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau menegaskan komitmennya untuk terus melestarikan budaya tradisional daerah di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi. Melalui berbagai kegiatan kebudayaan, Pemkab berharap nilai-nilai adat dan tradisi masyarakat lokal tidak hilang seiring kemajuan zaman.

RRI.co.id - Negara Mungkin Berbeda, Budaya Tidak Akan Ternah Terpisah
Pemkab Malinau Harapkan Budaya Tradisional Jangan Sampai Punah

Bupati Malinau Wempi W. Mawa, S.E., M.H. menyampaikan bahwa pelestarian budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga seluruh elemen masyarakat. “Kita harus bersama-sama menjaga warisan leluhur agar tidak punah. Budaya adalah identitas dan kekuatan bangsa yang harus terus hidup di tengah modernisasi,” ujarnya dalam kegiatan peresmian Desa Tanjung Keranjang sebagai Desa Budaya pada pertengahan 2025.

Baca Juga : Irau, KKBM Tari, Gandrang, dan Siri’ Na Pacce


Desa Budaya Sebagai Upaya Konkret Pelestarian Tradisi

Penetapan Desa Tanjung Keranjang sebagai Desa Budaya menjadi langkah nyata Pemkab Malinau dalam menjaga dan mempromosikan kekayaan tradisional. Program ini bertujuan memperkuat pelestarian bahasa daerah, kesenian tradisional, pakaian adat, hingga kuliner khas.

Selain itu, melalui program ini masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan potensi budaya sebagai daya tarik wisata. “Budaya lokal bisa menjadi sektor unggulan daerah, asalkan kita kelola dengan bijak dan tetap menjaga keasliannya,” tambah Wempi.

Pemerintah daerah juga memberikan dukungan kepada komunitas adat dan sanggar seni agar terus berkarya. Fasilitas pendukung dan pelatihan budaya disiapkan guna memastikan keberlangsungan regenerasi pelaku seni di masa depan.


Festival Irau: Ajang Kebanggaan dan Pemersatu Masyarakat

Salah satu bentuk nyata komitmen Pemkab Malinau dalam menjaga warisan budaya adalah penyelenggaraan Festival Irau. Acara tahunan ini menjadi momentum besar bagi seluruh masyarakat Malinau untuk menampilkan beragam kesenian dan adat istiadat dari berbagai suku yang hidup berdampingan di wilayah tersebut.

Festival Irau 2025 bahkan mendapat perhatian besar dari pemerintah provinsi. Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Ingkong Ala, menyebut bahwa festival ini bukan hanya hiburan rakyat, tetapi juga wujud nyata pelestarian budaya lokal yang menanamkan rasa bangga terhadap identitas daerah.


Peran Generasi Muda dalam Menjaga Warisan Leluhur

Pemkab Malinau menilai peran generasi muda sangat krusial dalam menjaga eksistensi budaya lokal. Melalui sekolah dan komunitas seni, anak muda didorong untuk mempelajari tarian, musik, dan bahasa daerah.

“Budaya tidak boleh berhenti di generasi tua. Harus ada regenerasi yang kuat agar nilai-nilai luhur ini tetap hidup,” tegas Wempi. Pemerintah juga menggandeng dunia pendidikan untuk memasukkan unsur kearifan lokal dalam kegiatan ekstrakurikuler.


Harapan Pemkab: Budaya Jadi Identitas dan Daya Saing Daerah

Bupati Wempi berharap upaya pelestarian ini tidak berhenti pada seremonial atau festival semata, melainkan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat, mulai dari tokoh adat, pemuda, hingga perangkat desa, untuk menjaga budaya sebagai kekuatan moral dan sosial.

“Budaya adalah jati diri kita. Jika budaya hilang, maka hilang pula ruh kebersamaan kita sebagai masyarakat Malinau,” pungkasnya.

Dengan langkah-langkah konkret seperti penetapan Desa Budaya, pelaksanaan Festival Irau, serta pembinaan generasi muda, Pemkab Malinau optimistis budaya tradisional akan tetap hidup, lestari, dan menjadi kebanggaan daerah di masa mendatang.

BRIMO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.