, ,

Upacara Adat Napang Nahotom, Tradisi Dayak Tahol Malinau Kaltara Jaga Harmoni Manusia dan Alam

by -108 Views

News Malinau – Masyarakat Suku Dayak Tahol di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, kembali melaksanakan Upacara Adat Napang Nahotom, sebuah tradisi sakral yang diwariskan turun-temurun sebagai simbol perdamaian dan keseimbangan antara manusia dan alam.
Ritual ini berlangsung di salah satu balai adat Tahol dengan penuh khidmat dan dihadiri oleh tokoh adat, pemerintah daerah, dan masyarakat dari berbagai lapisan.

RRI.co.id - Napang Nahotom, Ritual Syukur Panen Etnis Dayak Tahol
Upacara Adat Napang Nahotom, Tradisi Dayak Tahol Malinau Kaltara Jaga Harmoni Manusia dan Alam

Ketua Adat Dayak Tahol, Laman Tinga, menjelaskan bahwa Napang Nahotom merupakan bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta dan roh penjaga alam atas hasil bumi serta kehidupan yang damai di kampung mereka.
“Upacara ini sudah kami laksanakan sejak ratusan tahun lalu. Napang Nahotom adalah cara kami menjaga hubungan baik dengan alam dan sesama manusia,” ujarnya.

Baca Juga : Partisipan Membludak, Fashion Show Irau Malinau Kaltara jadi Ruang Kreatif 319 Peserta

Makna Filosofis: Harmoni, Syukur, dan Pengingat

Secara filosofi, Napang Nahotom mengandung tiga makna utama: syukur, harmoni, dan pengingat akan tanggung jawab manusia terhadap alam.
Melalui ritual ini, masyarakat diingatkan agar tidak merusak hutan, sungai, dan tanah yang menjadi sumber kehidupan.

Dalam prosesi, para tetua adat memimpin doa dan persembahan menggunakan hasil bumi seperti padi, ayam, dan tuak. Semua dilakukan dengan aturan adat yang ketat, menggambarkan rasa hormat terhadap alam semesta dan roh leluhur.

“Kalau manusia serakah dan tidak menghormati alam, bencana pasti datang. Karena itu kami menjaga keseimbangan lewat adat ini,” kata Laman Tinga menegaskan.


Pemerintah Daerah Dukung Pelestarian Adat

Bupati Malinau, Wahdah, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap masyarakat Dayak Tahol yang tetap menjaga warisan leluhur di tengah arus modernisasi.
“Napang Nahotom adalah identitas dan kebanggaan daerah. Tradisi seperti ini harus terus dijaga karena mengajarkan nilai-nilai lingkungan dan kebersamaan,” ujar Wahdah.

Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Malinau untuk memasukkan kegiatan adat ke dalam kalender pariwisata budaya daerah.
Dengan begitu, selain menjaga nilai-nilai luhur, tradisi ini juga dapat menarik minat wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat kearifan lokal Kalimantan Utara.


Nilai Gotong Royong dan Kebersamaan yang Terjaga

Upacara Napang Nahotom tidak hanya bernuansa spiritual, tetapi juga menjadi momen sosial untuk mempererat hubungan antarwarga.
Selama prosesi, masyarakat bahu-membahu menyiapkan peralatan, makanan, dan tarian adat. Anak-anak muda turut belajar arti penting adat dan menghormati para leluhur.

“Lewat kegiatan ini, generasi muda bisa memahami bahwa adat bukan sekadar upacara, tapi pedoman hidup yang mengajarkan gotong royong dan cinta lingkungan,” ujar salah satu tokoh pemuda Tahol.


Warisan Budaya untuk Generasi Mendatang

Napang Nahotom kini menjadi salah satu ikon budaya Dayak Tahol yang diharapkan terus dilestarikan dari generasi ke generasi.
Bagi masyarakat Malinau, menjaga tradisi ini sama artinya dengan menjaga jati diri dan keseimbangan hidup.

“Selama kami masih hidup, adat ini tidak akan hilang. Ini warisan yang harus dijaga,” tutup Laman Tinga penuh keyakinan.

BRIMO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.