News Malinau — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau memastikan bahwa Irau Malinau 2025, pesta budaya terbesar di Kalimantan Utara, akan tetap dilaksanakan pada bulan Oktober sesuai dengan jadwal semula. Keputusan ini disepakati bersama oleh Pemkab Malinau bersama tokoh adat, masyarakat, serta berbagai pemangku kepentingan daerah.
Bupati Malinau menegaskan, Irau bukan sekadar festival tahunan, tetapi identitas budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat. “Irau Malinau adalah ruang persaudaraan. Melalui kegiatan ini, kita memperkuat ikatan sosial, melestarikan budaya, sekaligus memperkenalkan Malinau ke kancah nasional dan internasional,” ungkapnya.
Baca Juga : Televisi Korslet Nyaris Sebabkan Kontrakan Terbakar, Damkar Malinau Kaltara Kerahkan 35 Personel
Persiapan Matang Menuju Oktober 2025
Menjelang pelaksanaan, panitia telah mempersiapkan berbagai rangkaian acara, mulai dari parade budaya, pameran kerajinan tangan, festival kuliner khas Malinau, hingga pertunjukan seni musik dan tari tradisional. Tidak hanya itu, Irau juga akan menghadirkan perlombaan tradisional seperti gasing, dayung, dan permainan rakyat yang selalu dinantikan pengunjung.
Menurut Ketua Panitia Irau 2025, persiapan infrastruktur dan lokasi acara kini sudah mencapai 80 persen. Beberapa titik strategis di Malinau tengah dipercantik untuk menyambut tamu dari berbagai daerah. “Kami memastikan segala sesuatu berjalan sesuai rencana. Dukungan masyarakat sangat besar, dan itu menjadi energi positif bagi panitia,” jelasnya.
Magnet Pariwisata Kaltara
Irau Malinau selalu menjadi magnet wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Tahun ini, pemerintah daerah menargetkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan hingga 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dinas Pariwisata Kaltara menyebutkan bahwa festival ini berperan penting dalam memperkuat branding Kalimantan Utara sebagai destinasi wisata budaya. “Kami ingin menjadikan Irau Malinau sebagai ikon pariwisata budaya nasional. Dengan promosi yang tepat, festival ini bisa menarik wisatawan asing dan membuka peluang investasi di sektor pariwisata,” kata Kepala Dinas Pariwisata.
Partisipasi Masyarakat
Salah satu kekuatan utama Irau adalah partisipasi aktif masyarakat. Hampir seluruh desa di Kabupaten Malinau turut serta menampilkan budaya mereka masing-masing. Hal ini membuat Irau menjadi pesta rakyat yang inklusif, sekaligus menunjukkan kekayaan multikultural daerah.
“Setiap desa punya kekhasan, dan semua itu ditampilkan dalam Irau. Ini pesta kita bersama,” ujar Markus, tokoh adat setempat.
Harapan dan Komitmen
Pemkab Malinau berharap pelaksanaan Irau 2025 dapat berjalan aman, tertib, dan meriah. Selain mempererat persaudaraan, kegiatan ini juga diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, mulai dari sektor UMKM, kuliner, hingga penginapan.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga keamanan dan kenyamanan selama acara. Irau adalah wajah Malinau, mari kita jaga bersama,” tegas Bupati.
Dengan persiapan matang dan dukungan penuh dari masyarakat, Irau Malinau Kaltara 2025 dipastikan akan berlangsung sesuai rencana awal pada Oktober mendatang. Festival ini bukan hanya agenda budaya, tetapi juga momentum membangun citra positif Malinau di tingkat nasional maupun internasional.
